Total Tayangan Halaman

Rabu, 11 Maret 2015

Awas, Bahaya Laten Nyontek!



Kalian tentunya pernah ngelihat sebuah iklan di televisi yang kejadiannya kurang lebih begini:

“Hai bud ini kertasnya” Rudi berbisik sambil melemparkan sebuah kertas lucek yang diremas. Lalu budi menggambilnya dan menuliskan sesuatu dikertas itu dan mengembalikannya pada Rudi. Ternyata di kertas itu Budi menuliskan : “Mau pintar?? Makanya belajar”
Dan Akhirnya Rudi pun ketahuan guru yang mengawasi jalannya ujian, Rudi pun hanya bias cengar-cengir.

Ngepek, nyontek, nurun, dan kawan-kawannya adalah telah kita pahami bersama, bahwa hal itu adalah melakukan kecurangan saat ujian atau ulangan. Caranya macam-macam, mulai dari menulis kunci jawaban di kertas, meja, bangku, HP, atau yang parah adalah menulis di anggota badan, entah itu di daerah kaki, tangan, tau daerah perut lalu mebukaknya saat ujian berlangsung, bekerja sama dengan teman, atau yang lebih hebat adalah membuka buku saat pelaksanaan ulangan (kecuali kalau ulanagnnya bersifat open book). Dan saya yakin, saya pernah melakukannya, baik waktu masih di SD, SMP, SMA, atau sampai kuliah saat ini. Mudah-mudahan kalian tidak.

Ada baiknya kalau saya boleh bertanya kepada kalian semua, kira-kira apa sih yang sedang banyak-banyak terjadi di Negara Indonesia tercinta kita ini dan membudidaya dan mungkin dilestarikan oleh orang Indonesia, baik dari golongan pemerintahan atau sampai tukang tambal ban sekalipun itu??

Kalau kalian menjawab KORUPSI, saya yakin 99% jawaban kalian bener.
Dan ketika saya mengajak kalian untuk membahas dampak dari koropsi, maka kita sudah hapal di luar kepala. Mulai dari kelaparan, kekeringan, putus sekolah, dan sebagainya, mungkin lebih parah lagi kematian. Tapi kalau saya ajak mikir kenapa hati nurani mereka bisa tertutup alias membatu ketika melakukan perbuatan haram yang disebut korupsi tersebut. Padahal sebenarnya dalam diri manusia ada organ tubuh yang bernama hati yang tidak pernah berdusta sekalipun. Saya ambil contoh, ketika ada orang yang meminta-minta dijalan, apa suara hati kita? Pada saat itu suara hati yang timbul dalam hati nurani kita adalah kasihan dan ingin membantunya supaya beban hidupnya tidak seberat itu. Tapi suatu saat ada semacam penutup hati yang menyebabkan hati yang jujur tersebut tidak mampu kita dengar. Penutup itulah yang disebut EGO.

Lalu apa sebabnya perbuatn itu masih saja terjadi di negara tercinta kita, karean belum disadari bahwa korupsi adalah perbuatan yang merugikan. Sesungguhnya itu adalah disebabkan adanya kebiasan buruk yang terus diulang-ulang dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Karena keburukan itu diulang-ulang, akhirnya menjadi kebiasaan yang dianggap baik. Satu contohnya adalah, ketika anak kecil melihat adegan pegangan tangan atau ciuman di televisi, lalu karena perbuatan itu diulang-ulang dan orang tua mereka tidak pernah mengawasinya dan melakukan koreksi atas perbuatan buruk yang dilihat oleh buah hatinya, maka sampai dewasa sekalipun ia akan ,menganggap bahwa ciuman atau pegangan tangan dengan laiki-laki tau perempuan yang bukan muhrimnya adalah bukan perbuatan tercela dan berdosa.

So, sebenarnya ada hubungan apa sih sama diri kita??
Kalau ada pertanyaan, sebenarnya sama tidak sih KORUPSI dengan MENYONTEK?
KORUPSI = MENYONTEK?
Rasanya saya tidak perlu bahas lagi contoh-contoh budaya ketidak jujuran ini, mulai dari menyontek yang dilakukan berjama’ah antara murid dengan murid dan dengan gurunya, guru yang ketahuan mencuri soal UAN, praktek jual beli ijazah, dan kawan-kawannya.

Jadi sudah jelas bahwa penyebab korupsi marak terjadi di Indonesia adalah karena bibit-bibit puntra-putrinya saja telah melakukan tindakan korupsi kecil-kecilan yang disebut nyontek itu sejak dari bangku sekolah. (gimana kalau sudah sukses??).

Saya yakin semua agama tidak ada yang menganjurkan untuk melakukan hal yang positif dengan menghalalkan segala cara. Kesuksesan adalah dimana kita menyadari kekurangan diri kita dan mengoreksinya agar suatu ketika bila kita menghadapi masalah yang sama dapat mengatasinya denga baik. Ingat!!! Bukan menutupi kekurangan kita dengan kebobrokan orang lain. Yakinlah dengan kemampuan diri kita. Kita bisa.. Kita bisa…

“..Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri…” (QS Ar-Ra’d ayat 11)

“Kesuksesan itu tidak dilihat dari beberapa kali mereka mendapat kegagalan, tapi dilihat dari berapa kali ia bangkit dari kegagalan” (Abu Bakar RA)

“Jujur adalah mata uang yang berlaku dimana-mana” (Pepatah)

“Mau pintar??. Makanya belajar”(Iklan Suplemen)

Guruku, Pahlawanku



Kurang lebih satu tahun yang lalu terjadi suatu fenomena yang sangat mengejutkan, adalah adanya sejumlah guru yang melakukan aksi baik di Ibu Kota maupuan di daerah-daerah lainnya, baik itu dalam rangka menuntut peningkatan kesejahteraan guru ataupun lain sebagainya. Komentarpun bermunculan dalam berbagai corak yang bersifat mendukung, menyesalkan, sinis, atau acuh, atau menilai dengan bermacam-macam tudingan. Memang disadari bahwa kurang tepat kalau guru melakukan aksi berupa demo, sebab hal itu tidak sesuai dengan tuntutan jatidiri guru sebagai sumber nilai-nilai normatif. Akan tetapi dari sisi lain dapat dikatakan bahwa perbuatan itu sebagai sesuatu yang wajar terjadi.





Sesungguhnya yang nampak itu hanyalah sebagaian kecil saja dari permmasalahan besar yang ada di sekitar guru itu, seperti gunung es yang sebagaian besar berada di bawah laut. Kalau mau melihat dalam cakrawala yang cukup luas disertai daya nalar yang jernih dan empatik serta sikap yang arif, maka apa yang terjadi dalam bentuk demo merupakan suatu bentuk dinamika prilaku para guru sebagi manusia biasa. Tuntutan kenaikan kesejahteraan hidup merupak puncak gunung es yang nampak di permukaan laut, akan tetapi permasalah besarnya adalah kondisi kekecewaan yan telah terpendam dalam kurun waktu yang cukup lama seusia negara dan bangsa ini.

Berangkat dari penjelasan di atas, maka permasalahan atau tantangan yang terkait dengan kondisi guru dan memerlukan perhatian dalam upaya menanganinya antara lain sebagai berikut.

1.Kuantitas, kualitas, dan distribusi
Dari aspek kuantitas, jumlah guru yang ada masih dirasakan belum cukup untuk menghadapi pertambahan sisiwa serta tuntutan pembangunan sekarang. Dari aspek kulaitas, sebagian besar guru-guru dewasa ini masih belum memiliki pendidikan minimal serta kompempetensi yang dituntut. Dari aspek penyebarannya,masih terdapat ketidakseimbangan penyebaran guru antar sekolah dan antar daerah. Dari aspek kesesuaiannya, di SLTA dan SM, masih terdapat ketidaksepadanan guru berdasarkan mata pelajarannya.

2.Kesejahteraan
Dari keadilan kesejahteraan guru, masih ada beberapa kesenjangan yang dirasakan sebagai perilakukan diskriminatif para guru seperti antara guru dengan PNS lain. Dari aspek imbalan jasa, baik yang bersifat materi maupun non-materi, harus diakui masih jauh dari “memberikan kepuasan” dan “keadilan”. Pendapatan yang diperoleh guru dibandingkan dengan tugas dan tanggung jawabnya masih sangat jauh. Hubungan atar pribadi, yang sampai saat ini masih dirasakan belum memberikan perwujudan yang memuaskan. Kondisi kerja para guru, baik yang bersifat fisik maupun non fisik masih belum memberikan derajat kepuasan, meskipun relatif lebih baik dibandingkan dengan masa lalu. Namun tempat mengajar yang belum memenuhi dapat mempengaruhi kondisi kerja guru yang pada gilirannya akan berpengaruh pada semangat dan kepuasan kerja. Kasusnya adalah kelas bocor, lantai pecah, ruang kelas roboh, kekurangan alat bantu, halaman sempit dan kotor, dsb. Selanjutnya adalah kesempatan meningkatkan dan mengembangkan karir yang masih sulit diakses oleh guru. Dan yang terakhir adalah sistem pengolongan dan jenjang karir guru, yang ada sekarang belum memberikan rangsangan motivasi kerja.

3.Manajemen Guru
Dari sudut pandang manjemen SDM guru, guru masih berada dalam pengelolaan yang berisifat biokratis-administratif yang kurang berlandaskan paradigma pendidikan (antara lain manajemen pemerintahan, kekuasaan, politik, dsb.). dari aspek unsur dan prosesnya, masih ada kekurangterpaduan atara sisitem pendidikan, rekrutmen, pengangkatan, penempatan, supervisi, dan pembinanan guru.

4.Penghargaan Terhadap Guru
Sperti dikemukakan di atas, hingga saat ini guru belum mendapatkan penghargaan yang memadai. Selama ini pemerintah telah berusaha untuk memberikan penghargaan kepada guru dalam bentuk pemilihan guru teladan, lomba kreatifitas guru, guru berprestasi, dsb. Meskipun belum meberikan motivsi kepada para guru. Sebutan “pahlawan tampa tanda jasa” lebih banyak dipersepsi sebagai pelecehan ketimbang penghargaan.

5.Pendidikan Guru
Sistem pendidikan guru baik pra-jabatan maupun dalam jabatan masih belum memberikan jaminan dihasilkannya guru yang bermutu dan berkewenangan disamping belum terkait dengan sisitem lainnya. Pendidikan guru terlalu menekankan pada sisi akademik dan kurang memperhatikan pebgembangan keperibadian disamping kurangnya keterkaitan dengan tuntutan perkembangan lingkungan.

Melihat begitu banyaknya masalah dan tantangan yang harus dihadapi guru baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang, maka guru harus memiliki kompetensi-kompetensi yang akan membantunya menghadapi permasalahan tersebut. Sehingga pada akhirnya tujuan pendidikan yang telah dicanangkan akan bisa tercapai. Adapau kompetensi tersebut adalah:

1.Kompetensi Pedagogik. Yang meliputi: a) pemahaman wawasan atau landasan kependidikan; b) pemahaman terhadap peserta didik; c) pengembangan kurikulum/silabus; d) perancangan pembelajaran; e) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis; f) evaluasi hasil belajar; g) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

2.Kompetensi Personal. Yaitu merupakan kemampuan keperibadian yang; a) mantap; b) stabil; c) dewasa; d) arif dan bijaksana; e) berwibawa f) berahlak mulia;g) menjadi teladan bagi peserta didik; h) mengevaluasi kinerja sendiri; dan i) mengembangkan diri secara berkelanjutan.

3.Kompetensi Sosial. Yaitu merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk: a) berkomunikasi lisan dan tulisan; b) menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional; c) bergaul secara efekti dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua / wali peserta didki; dan d) bergaul secara sentun dengan masyarakat sekitar.

4.Kompetensi Profesional. Meupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secar luas dan mendalam meliputi: a) konsep, struktur, dan metode kelilmuan/teknologi/seni yang koheren dengan materi ajar; b) materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah: c) hubungan konsep antara mata pelajaran terkait; d) penerapan konsep kelimuan dalam kehidupan sehari-hari: kompetensi profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan budaya nasional.

Sejalan dengan kehidupan global, peran dan tanggung jawab guru pada masa yang mendatang akan semakin kompeks, sehingga menuntut guru untuk senantiasa melakukan berbagai penigkatan dan penyesuaian penguasaan kompetensinya. Sehingga guru harus lebih dinamis dan kreatif dalam mengembangkan proses pembelajran siswa. Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi yang semakin capat, ia akan terpuruk secara profesional. Untuk menghadapi tantangan profesional tersebut, guru perlu berfikir secara antisipatif dan proaktif. Artinya, guru harus melakukan pembaharuan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya secara terus menerus.

Di samping itu, guru masa depan harus paham akan penelitian guna mendukung efektifitas pembelajaran yang dilaksanaknnya, sehingga dengan dukungan hasil penelitian guru tidak terjebak pada praktek pembelajran yang menurut asumsi mereka efektif, namun kenyataannya justru mematikan kreatifitas para siswanya. Begitu juga dengan hasil penelitian yang mutaakhir, memungkinkan guru untuk mengembangkaan pembelajran yang bervariasi dari tahun ketahun, disesuaikan dengan kontek ilmu pengetahun dan teknologi yang sedang berlangsung.
Akhirnya, setelah setahun peristiwa tersebut berlalu. Apakah sudah ada sebuah perbaikan yang cukup signifikan? Maju terus para guru Indonesia!!!!!

Kamis, 05 Maret 2015

Tips Sehat Saat Puasa



Puasa potensial untuk menyehatkan tapi bisa jadi sebaliknya, tidak bermanfaat sama sekali kecuali lapar dan dahaga saja. Ada beberapa tips yang baik dijalankan untuk mencapai tujuan sehat tersebut.




1.Jangan Tinggalkan Sahur

Sahur merupakan salah satu rangkaian dalam ibadah puasa. Walaupun tidak wajib namun sahur memiliki fungsi penting karena memberikan asupan gizi dan simpanan energi untuk aktifitas saat berpuasa. Untuk memperoleh manfaat kesehatan, menu sahur sebaiknya makanan yang berserat dan berprotein tinggi tapi hindari konsumsi makanan yang manis-manis. Makanan berserat membuat proses pencernaan lebih lambat, sedangkan makanan manis lebih cepat sehingga membuat lebih cepat lapar di siang hari. Sahur mendekati imsak lebih baik karena membuat energi sahur lebih tahan lama.


2. Berbukalah Dengan Pola Benar

Jangan tunda berbuka puasa bila sudah waktunya. Hal yang paling diperlukan pada saat berbuka adalah memulihkan tenaga/energi. Untuk itu makanlah sumber karbohidrat sederhana yang terdapat dalam makanan manis, sirup dan lain-lain yang mudah dicerna. Setelah sholat dan beristirahat sejenak, dapat dilanjutkan dengan makan makanan pokok seperti nasi dan lauk-pauk tapi dalam porsi sedang. Cemilan atau minuman ringan dapat dilanjutkan setelah tarawih dalam porsi kecil.




3. Tetap Beraktifitas Seperti Biasa

Berpuasa tidak berarti mengurangi aktifitas atau kerja. Pada beberapa hari pertama memang ada penyesuaian dan adaptasi tubuh terutama pada orang-orang yang jarang berpuasa atau olahraga. Aktifitas/olahraga berat memang dilarang tetapi yang bersifat ringan jusrtu dianjurkan. Olahraga ringan seperti jalan kaki, senam, lari kecil, sangat dianjurkan terutama menjelang berbuka puasa. Tarawih juga merupakan aktifitas yang dapat menjaga kebugaran.




4. Konsumsi Air Ditambah

Tubuh lebih rentan terhadap kekurangan air dibanding kekurangan makan sehingga kebutuhan air mesti cukup dengan menambah porsi meminum air, termasuk susu, sirup,

buah-buahan dan makanan yang berkuah. Teh dan kopi dihindari pada saat sahur.




5. Kendalikan Emosi

Puasa mencakup upaya menahan nafsu. Hati yang tenang karena nafsu yang terkendali akan menurunkan konsumsi energi atau laju metabolisme sehingga menghemat pemakaian tenaga. (idionline/ dari berbagai sumber)

Islam Mengutuk Terorisme

LEDAKAN bom di Hotel JW Mariott dan Ritz Carlton beberapa waktu lalu meninggalkan trauma yang cukup dalam. peristiwa itu juga mengingatkan kita pada serangkian teror bom yang telah terjadi di masa lalu, baik di Bali atau di Jakarta sendiri. Dan satu hal yang tidak bisa kita hindari adalah adanya opini yang mengaitkan peristiwa tersebut dengan Islam dan aktifitasnya. Dari hasil penyelidikan dan pengembangan, ada sekelompok orang yang terorganisiasi melakukan pengeboman dengan label Islam. Namun hal tersebut tidak bisa digeneralisir atas dasar Islam dan oleh aktivis Islam, apalagi sampai muncul istilah Islam militan, Islam garis keras, Islam fundamentalis, atau bahkan yang lebih buruk "ISLAM AGAMA TERORIS".


Sebagai umat Islam, kami sangat mengutuk serangan teroris di Jakarta pada 17 Juli 2009 dan di tempat-tempat lainnya, yang menyebabkan kematian dan cedera dari bagi orang-orang tak bersalah, dan kami turut berduka kepada kepada para korban.

Dan yang tak kalah penting bagi kita sebagai orang-orang yang mencintai kedamaian adalah tugas untuk menerangkan kepada seluruh dunia bahwa Islam sangat dan sangat mengutuk tindak terorisme. Karena Islam adalah agama perdamaian dan toleransi yang memerintahkan individu kepada rasa kasih sayang dan keadilan. Agama memerintahkan kasih sayang, kemurahan hati dan kedamaian. Teror, di sisi lain, adalah berlawanan dari agama; kejam, tanpa belas kasihan dan menumpahkan darah dan penderitaan. Ini yang menjadi perkara, asal mula dari tindakan terorisme harus dicari dalam ketidakpercayaan bukannya di dalam Agama.

Dengan demikian kata "Islam" dan "teror" tidak dapat berdiri berdampingan dan bahwa tidak ada agama yang mengizinkan kekerasan. Bahwa tidak ada ruang bagi terorisme dalam Islam. Ini diebutkan jelas dalam Al Qur'an, sumber utama Islam, dan dalam praktek yang memerintahkan semua kaum muslimin kepada kebenaran, Nabi Muhammad SAW yang mengedepankan diantara mereka.

Berikutnya mari kita ungkapkan dengan terang ayat-ayat Al Qur'an dan dengan contoh-contoh dari sejarah, bahwa Islam melarang terorisme dan bertujuan untuk membawa perdamaian dan keamanan ke seluruh dunia. 


Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (QS. An Nahl : 90)

MORAL ISLAM : SUMBER KEDAMAIAN DAN KEAMANAN

Beberapa orang mengatakan bahwa sesuatu boleh dilakukan atas nama agama, kenyataanya, salahpaham bahwa agama dan buah hasilnya, prakteknya adalah salah. Oleh karena itu, ia akan menjadi salah dalam membentuk pemikiran agama dan orang-orang ini sebagai contoh. Cara yang terbaik dari pemahaman agama adalah kepada pembelajaran sumber ilahi.

Sumber ilahi Islam adalah Al Quran, yang didasarkan pada konsep-konsep moralitas, cinta, kasih sayang, kerendahan hati, berkorban, toleransi dan perdamaian. Seorang muslim hidup dari ajaran ini dalam arti akan lebih sopan, hati-hati, rendah hati, sederhana, adil, dapat dipercaya dan mudah untuk menerimanya. Dia akan menyebarkan cinta, hormat, keselarasan dan kegembiraan hidup di sekelilingnya.

Islam adalah Agama Damai

Teror, dalam arti luas, adalah kekerasan terhadap sasaran non-militer untuk tujuan politik. Untuk meletakkannya dengan cara lain, target dari teror adalah warganegara yang seluruhnya tidak bersalah kepada siapa yang hanya berbuat kriminal, dimata teroris, adalah untuk mewakili "sisi lain". Untuk alasan ini, teror berarti subjek orang tak bersalah kepada kekerasan, yang merupakan tindakan kehilangan pembenaran moral apapun. Ini, seperti dalam kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Hitler atau Stalin, adalah kejahatan terhadap kemanusiaan.

Al Quran adalah Kitab yang diturunkan kepada orang-orang sebagai panduan ke jalan yang benar dan dalam kitab ini, Tuhan memerintahkan manusia untuk mengadopsi moral yang baik. Moralitas ini adalah berdasarkan konsep seperti cinta, rasa kasihan, toleransi dan kemurahan hati. Kata "Islam" berasal dari kata yang berarti "damai" dalam bahasa Arab. Islam adalah agama yang diturunkan kepada umat manusia dengan tujuan menghadirkan perdamaian melalui kehidupan yang tak terbatas rasa kasih dan rahmat nyata Allah di bumi. Allah memanggil ke semua moral orang Islam melalui rasa kasihan, rahmat, perdamaian dan toleransi yang dapat dialami seluruh dunia. Dalam Surat Al Baqarah, ayat 208, Allah berfirman berikut:

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (QS Al Baqarah : 208)

Ayat ini menjelaskan, keamanan hanya dapat dipastikan oleh "masuk ke dalam Islam", yaitu hidup dengan nilai-nilai Al Qur'an. Nilai-nilai dari Al Quran terus seorang Muslim bertanggung jawab untuk memperlakukan semua orang, nilai-nilai Al Quran menjaga seorang muslim yang bertanggung jawab untuk memperlakukan semua orang, baik muslim maupun non-muslim, baik hati dan adil, melindungi mereka yang memerlukan dan tak bersalah dan "mencegah penyebaran kerusakan". Kerusakan terdiri dari segala bentuk anarki dan teror yang menghapus keamanan, kenyamanan dan kedamaian. Allah berfirman dalam ayatnya : “……dan Allah tidak menyukai kebinasaan”. (QS. Al Baqarah : 205)

Membunuh orang tanpa alasan adalah salah satu contoh yang paling jelas dari kerusakan. Allah mengulangi perintah-Nya dalam Al Quran yang sebelumnya mengungkapkan ke orang-orang Yahudi dalam Perjanjian Lama :

Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itusungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi. (QS. Al Maa'idah : 32)

Ayat ini menerangkan, orang yang membunuh bahkan satu orang, "kecuali dalam balasan untuk orang lain atau menyebabkan kerusDalam kasus ini, jelas adalah dosa besar membunuh, pembunuhan secara besar-besaran dan penyerangan, diketahui dikenal sebagai "serangan buhuh diri", yang dilakukan oleh teroris.

Allah memberitahu kepada kita bagaimana muka terorisme kejam ini akan dihukum di akhirat pada ayat berikut:

Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih. (QS Asy Syuura:42)

Semua ini mengungkapkan bahwa tindakan organisasi teroris terhadap orang-orang tidak bersalah sepenuhnya bertentangan terhadap Islam dan in tidaklah mungkin bahwa setiap Muslim dapat pernah melakukan kejahatan seperti itu. Sebaliknya, umat Islam bertanggung jawab untuk menghentikan orang-orang ini, menghapus "kerusakan di bumi" dan membawa perdamaian dan keamanan untuk semua orang di seluruh dunia. Islam tidak dapat didamaikan dengan teror. Sebaliknya, ia harus menjadi solusi dan jalan untuk pencegahan teror.

ALLAH TELAH MENGUTUK KEJAHATAN

Allah telah memerintahkan orang-orang untuk menghindari melakukan kejahatan: penindasan, kekejaman, dan pembunuhan besar-besaran adalah sepenuhnya dilarang. Dia menjelaskan mereka yang tidak mentaati perintah-Nya sebagai "pengikut jejak Iblis" dan mengadopsi suatu sikap yang dinyatakan terbuka untuk berdosa dalam Alquran.

Beberapa dari sekian banyak ayat tentang hal ini dalam Al Qur'an :

.....Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam). (QS. Ar Ra'd : 25)

.....Makan dan minumlah rezki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan. (QS. Al Baqarah 60 )

Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al A'raaf : 56)
Dengan demikian Islam sangat mencintai kedamaian dan sangat mengutuk tindak terorisme karena Isalam di turunkan ke bumi adalah untuk menjadi rahmat bagi seluruh semesta "Rahmatul lil 'alamin". :)

Menimbang Pro-Kontra Fatwa Haram Rokok


PENIKMAT rokok dan industri rokok dirundung cemas.Ini terkait rencana pertemuan Itjima’ Ulama Komisi Fatwa MUI Se-Indonesia di Padang Panjang,Sumatera Barat, 23–26 Januari 2009.

Mereka cemas karena sangat mungkin kebiasaan dan bisnis yang mereka jalankan selama ini akan diharamkan. Jikafatwatersebutbenar-benarturun,hampirdipastikan tingkat konsumsi rokok akan anjlok karena mayoritas perokok adalah umat Islam.

Lalu bagi industri rokok Tanah Air fatwa ini akan menjadi alamat buruk bagi masa depan usaha mereka. Munculnya penggiringan wacana merokok ke dalam aturan agama bersumber dari satu persoalan pokok, yakni dampak terhadap kesehatan manusia.

Islam Mengutuk Terorisme

LEDAKAN bom di Hotel JW Mariott dan Ritz Carlton beberapa waktu lalu meninggalkan trauma yang cukup dalam. peristiwa itu juga mengingatkan kita pada serangkian teror bom yang telah terjadi di masa lalu, baik di Bali atau di Jakarta sendiri. Dan satu hal yang tidak bisa kita hindari adalah adanya opini yang mengaitkan peristiwa tersebut dengan Islam dan aktifitasnya. Dari hasil penyelidikan dan pengembangan, ada sekelompok orang yang terorganisiasi melakukan pengeboman dengan label Islam. Namun hal tersebut tidak bisa digeneralisir atas dasar Islam dan oleh aktivis Islam, apalagi sampai muncul istilah Islam militan, Islam garis keras, Islam fundamentalis, atau bahkan yang lebih buruk "ISLAM AGAMA TERORIS".

Kamis, 26 Februari 2015

KAMU, KAMU DAN MEREKA


Oleh Finda Saputra

Kamu adalah ambisi untuk dirimu sendiri
Kamu adalah mata yang tak pernah mengeluarkan air mata
Kamu adalah mulut yang menghiraukan telingamu sendiri
Dan kamu adalah hati yang tak punya perasaan

Lihat mereka!

Mereka ada untuk mereka
Mereka memberi cinta untuk mereka
Mereka berdarah untuk mereka
Mereka menaruh harapan ke kamu

Cobalah genggam tangannya
Cobalah tatap matanya
Cobalah jadi mereka